Kamis, 20 Desember 2012

Saya ingin menjadi seoarang Budha yang Sholeha..

Andai saja.. saya bisa menjadi seorang yang memiliki pola pikir seperti Budha. tapi kali ini ditambah sebagai Budha yang sholeha.. :)

Dipertangahan malam, entah kesambet apa di pertangahan jalan pulang tadi. Saya jadi berfikir banyak tentang nilai sebuah kebenaran..

Seringkali kebenaran yang fungsional lebih bisa dijabarkan daripada kebenaran secara eksplisit. Walaupun, kata bill kovack, tidak ada kebenaran yang absolute didunia ini. Kebenaran, itu berbicara tentang tata nilai yang sesungguhnya dihasilkan dari pergesekan budaya di dalam masyarakat sendiri. Kebenaran memang tak selalu menjadi tolak ukur -menurut saya- karena, seringkali norma norma yang terbentuk dalam sebuah tatanan masyarakat tak bisa bernilai universal.

Nah, sayangnya, pembelajaran tentang Kebenaran tak sampai pada akar. Tak sampai pada hati dan kepala masing masing manusia. Kebenaran menjadi begitu absurd ketika tata nilai sebuah kelompok dijadikan acuan untuk pembenaran. Padahal, "kebenaran" yang dimiliki suatu kelompok belum tentu bisa diterima kelompok lain.

Kalau ada yang menyatakan bahwa Kebenaran mutlak memang menjadi legitimasi tuhan. Uhm.. saya tidak begitu sepakat. Karena, hakikatnya kebenaran mutlak semestinya memiliki fakta empiris. Dan penyimpulan serta persepsi tergantung setiap individu menyikapi.

Lalu, manusia yang mana yang mampu menemukan fakta empiris eksistensi tuhan? Fakta empiris loh?? Ya, memang agak susah kalo ngomong hal ini secara rasional. Mencoba rasional jangan jangan malah sudah di justifikasi sepihak. Nah, ini salah satu kebenaran yang muncul akibat tatanan budaya. Lalu, selanjutnya, manusia mana yang sesombong itu mampu menyimpulkan hakekat kehendak tuhan. Memang dia pikir dia tuhan? hahahaha..
Berbicara tentang Tuhan. Ya, kita berbicara tentang Hati. Mereka yang masih menyakiti manusia lain dan mengaku berTuhan. Sama saja seperti lembu.

Yang ingin saya paparkan dan curahkan kemudian adalah..

Kebenaran bukan lah hal yang mutlak dalam sebuah proses sosial.

Yang paling benar adalah harga moral. Moral disini bukan hanya tentang tatanan agama. bukan hanya soal dosa pahala, surga dan neraka. Moral sekali lagi tidak serendah itu untuk digadaikan. Moral adalah pencapaian tertinggi seorang manusia. Sekarang ini siapa sih manusia yang masih mempunyai moral? ketika semua bisa tergadaikan demi uang?

Mengutip petuah Budha, bahwa keselarasan adalah nirwana sesungguhnya. Dari sini kita bisa menarik kesimpulan. Bahwa, keselarasan, moral, dan juga berbicara tentang hati adalah berbicara tentang penataan persepsi, cara pandang, juga penilaian kita terhadap sebuah masalah. Nirwana itu tidak jauh jauh sampai langit ke tujuh. Nirwana juga tak begitu jauh sampai harus bertengkar kapan hari kiamat datang.

Nirwana hakikatnya adalah hati. 

Manusia harus segera terbangun dari belenggu dirinya sendiri. Harus mampu menyelaraskan antara yang nyata dan tersimpan.

Kalau kata mbah Marx, manusia baru dikatakan manusia ketika ia melaksanakan kerja. Tapi, menurut saya, manusia adalah makhluk yang mampu menyelaraskan apa yang didepan mata, dengan apa yang dikatakan hati.

"Hidup ini adalah memaknai alam dan melaksanakan kata kata" papar seorang kawan di garis perjuangan. 

Senin, 17 Desember 2012

Seberkas Tentang Jakarta

Setiap melodi yang dirangkai di lagu forget jakarta nya ~ adhitia sofyan. Selalu berhasil membuat gue tertarik lagi ke masa lalu. Masa dimana gue tumbuh dan besar disana. Kota dengan beribu keramaian dan hingar bingar, kota yang... tak pernah sepi dengan tawa juga air mata.

Setelah sekian lama mengasingkan diri di kota kecil bernama yogyakarta. Mungkin sudah saatnya kaki ini siap melangkah "pulang". Ya, kenapa gue sebut pulang. Biarpun keluarga besar nyokap bokap di jogja semua. Tapi, gue selalu bertekad dalam hati untuk selalu pulang. Pulang ke jakarta.

Mungkin bagi sebagian orang, ke jakarta adalah pilihan yang sangat pelik. -sebagian orang- merasa harus bertaruh hidup di sana. Tapi, gue beda. Mungkin karena, ditanah yang katanya orang penuh dengan intrik tempat gue lahir. Entah ada relevansinya atau enggak. Tapi, rasa "gue harus pulang, gue harus balik ke jakarta" terus menghantui gue.

Beberapa waktu lalu, ada salah seorang sahabat gue bertanya,

"Kapan pulang jakarta tan?, elo gak kangen sama sekolah? gak kangen sama rumah?" paparnya diujung telfon.

"Gue pasti balik, tapi mungkin enggak sekarang." jawab gue singkat. Sayangnya, kalimat terakhir tak kuasa terucap di perbincangan gue dengan sahabat lama gue. "Karena luka dan trauma itu masih menghantui" gumam gue dalam hati.

Overall, ada banyak alasan yang tak terungkap yang menyebabkan gue harus menepi di kota kecil ini. Ada beberapa case, yang harus gue pilih. sehingga beberapa waktu belakang.. gue belum berani untuk pulang.

Tapi gue rasa, penepian gue sudah harus berakhir. Sudah terlalu lama.. sudah terlalu lama..

Kaki gue harus kembali pada tanah itu. Bukan untuk menaklukan. Tapi untuk "kembali". Kembali.

Jumat, 19 Oktober 2012

Between Facebook with FB.CO.ID

Anyway, membicarakan soal situs jejaring sosial it's like never ends ya.. Semakin majunya teknologi. Semakin berkembang juga varietas situs jejaring sosial. Ini juga sangat closed hubungannya sama kiwa manusia yang semakin ingin menunjukan eksistensinya. Nah, situs jejearing sosial ini juga menjadi wadah yang tepat untuk para mereka, yang doyan narsis, Ups! Tapi, situs jejaring sosial tidak hanya berhenti  untuk ajang eksistensi diri. Sekarang-sekarang ini, situs jejeraing sosial juga menjadi alat promosi, bisnis dan juga pendidikan, juga propaganda. Hahaha..

Tapi, kali ini situs jejeraing sosial masih dikuasai oleh bangsa barat sebelah. Hal ini sebenarnya bisa disikapi dengan baik loh. Selaku anak muda, kita bisa melihat peluang ini. Jangan sampai kita kalah saing sama produk budaya barat.

Situs jejeraing sosial di Indonesia itu juga ada loh, walaupun pada perkembangannya belum se pamor dan se masif facebook atau twitter. Saya, juga jadi teringat jaman SMP dulu. sebenernya sudah ada tuh situs jejaring sosial buatan anak bangsa. Namanya lifeconnector.co.id nah, tapi dulu ini hanya pamor dikalangan anak jakarta aja.. :) secara lama men di jakarta.

Syukurlah, sekarang ini situs jejaring sosial anak negeri sudah mulai bermunculan lagi. Sekarang, tinggal tugas kita untuk lebih memasifkan dan mempopulerkan situs jejaraing karya bangsa sendiri.
Dibawah ini, saya mencoba untuk membandingkan ya antara situs jejaring sosial luar dengan dalam negeri. Yang, harapannya bisa memajukan dan mendorong anak bangsa kita untuk lebih kreatif.

COMPARE
FACEBOOK.COM
FB.CO.ID
TAMPILAN
Rumit, so many advertisement in there,
Masih polos, belum bisa mengakses teman lebih rigit.
FITUR
Banyak, Entertainmentnya juga banyak, hiburan,
Belum banyak, memang ada page tersendiri untuk sharing video dan yang lain tapi tidak aksesible
PAMOR
Rating nya sudah tinggi
Masih perlu semangat pemuda Indonesia untuk bisa mempopulerkan hal ini.


Rabu, 10 Oktober 2012

About Real Steel


Well, beberapa hari ini, gue emang lagi suka banget nonton film. Selain sebagai pelarian dari rutinitas, ternyata kegiatan gue menonton film jadi salah satu tugas dari dosen gue, exactly, mata kuliahnya sebenernya cybermedia. Overall, gue juga belum begitu paham setelah masuk beberapa kali. Tapi, intinya soal dunia teknologi deh.. Nah, salah satunya guys. Gue ditugasin sama pak dosen gue buat nonton film. Yang ada berbau teknologi terbarukannya. Nah, salah satu film yang gue anggap recommended banget. Real Steel! Chek this out my review.

Real Steel

Film yang dibintangi oleh Hugh Jackman (Siapa yang gak tau hugh jackman lah ya.. dia salah satu actor pria terbaik di panggung perfilman dunia) ini sempat menjadi box office di tahun 2011 silam. Film yang menceritakan tentang pertarungan robot ini mengambil layar kehidupan di era 2020. Saat, tinju manusia mulai meredup, dan penonton ingin pertarungan yang sesungguhnya, di film ini digambarkan tahun 2020 ring tinju bukan lagi untuk manusia. Tetapi memakai robot.
Dalam film ini, Hugh Jackman berperan sebagai Charlie Kenton, mantan petinju ulung yang saat ini bergelut dengan tinju robot. Charlie juga memiliki seorang anak bernama Max Kenton yang sempat terpisah lama. Namun, akhirnya max pada liburan musim ini mengikuti petualangan Charlie dengan robotnya.
Berawal dari beberapa kekalahan dengan robot robotnya. Akhirnya Charlie dan Max menemukan Robot peniru gerakan bernama Atom di tempat pembuangan barang-barang bekas. Mulanya Charlie agak ragu untuk menggunakan Atom pada liga liga tinju. Namun, max dengan bersikeras mulai mengatur Atom menjadi robot kendali. Akhirnya, Charlie dan max mulai membawa Atom untuk bertarung di pertandingan.
Sampai pada akhirnya, Atom ditantang langsung oleh Farra Lemkova, salah satu pemilik dari Robot Zeus yang sangat terkenal di ajang WRB (World Robbot Battle), Zeus dan Atom akhirnya bertanding dengan sengit. Namun, Zeus pun ternyata kewalahan dalam melawan Atom.
Demikian Recap film nya, anyway, film ini bangus banget buat ditonton. Selain buat hiburan. Menurut gue, banyak banget juga pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini. Back to my task, kalo mau ngomongin soal unsure energy terbarukan di film ini. Jelas banyak banget, setiing 2020 yang diambil, semua alat komunikasi sudah makin canggih aja, kalo sekarang bentuk handphone masih penuh dengan chasing dan perangkat perangkatnya. Ditahun 2020 ini digambarkan kalo handphone hanya berupa sebuah lempengan yang mempunyai jaringan. Kayak gambar yang sempet gue ambil dibawah ini:


Gak hanya ini, setting 2020 di film ini juga bukan hanya dari segi telekomunikasi saja, tetapi juga pengendalian robot. Robot pada era sekarang ini masih berukuran minimalis dan berbentuk abstrak ya, (dari beberapa pengalaman gue nonton kontes robot dikampus sebelah) belum ada bentuk robot yang sudah signifikan layaknya di film ini. Pengendaliannya pun masih menggunakan alat yang analog. Namun, film ini menggambarkan hal lain.

You see that, like u playing games but your robot is Real! Yeah, give your hands up for Real Steel!
Ya, gue mengaggumi sekali imajinasi dari sang sutradara dan produser dalam menggarap film ini. Semua dikemas secara apik, dari segi detail tampilan teknologi, sampai alur cerita yang ada mengharu birunya.
Setelah ggue nonton film ini, akhirnya gue juga jadi banyak berfikir. Soal gambaran teknologi kedepan. Apa yang tergambar pada film ini mungkin bisa jadi kenyataan. Semakin berkembangnya teknologi dan zaman. Akhirnya, akan banyak replacement parts yang biasanya dilakukan oleh manusia, menjadi kerja mesin. Amazing!


Rabu, 03 Oktober 2012

Sepenggal Kisah Tentang COM,INFO,COMMU,IT,ICT,ICCT


COMPUTER
Komputer bermakna sebuah mesin operasi perpaduan dari perhitungan otomatis dan programabilitas. Pada awal mulanya. Komputer digunakan sebagai alat hitung, dan sepanjang perjalanannya. Komputer selalu mengalami transformasi yang sangat signifikan. Berikut diagram sejarah perkembangan computer.



INFORMATION
Informasi adalah bentuk sebuah pesan. Informasi berupa bagian-bagian dari sebuah pesan yang bermakna. Informasi termasuk dalam bentuk komunikasi. Informasi berasal dari bahasa latin yaitu, information, yang berarti instruksi, disiplin, pemberian pesan. Informasi dalam dunia cybermedia adalah bentuk baik symbol maupun program yang mempengaruhi input dan output dari sebuah program. Informasi dalam hal komputerisasi dan teknologi sangat berkaitan dengan sebuah system yang saling bersinergi antara Komputer, informasi, juga teknologi. Sehingga, informasi dalam hal ini menjadi 2 peran. Informasi sebagai input, berupa perintah, juga output yang berupa hasil olahan. Informasi juga berperan sebagai pesan.
  
COMMUNICATION
Komunikasi dalam teori kemonikasi berarti sebuah proses interaksi antara komunikator dengan komunikan. Interaksi tersebut menghantarkan sebuah pesan. Yang nantinya, muncul lah istilah komunikasi efektif. Komunikasi dikatakan efektif apabila pesan yang tersampaikan kepada komunikan dapat diterima dengan baik.
Pada era, saat ini, lingkup komunikasi begitu luasnya. Komunikasi muncul dengan berbagai bentuk. Pada dunia cybermedia, dunia yang serba digital seperti ini. Komunikasi semakin dikemas dengan sangat apik. Komunikasi, di transformasikan dalam bentuk digital. Bentuk komunikasi, ada yang langsung dan tidak langsung. Saat komunikasi tidak langsung terjadi. Maka ia, membutuhkan sebuah media. Dari sinilah perkembangan sebuah komunikasi bisa terlihat.
Pada awalnya, menjadi sebuah permasalahan sebuah komunikasi tidak langusung. Karena, kendala biasanya adalah batas jarak dan waktu. Dalam perjalanannya, berawal dari sebuah media kertas, hingga saat ini, komunikasi tidak langsung bisa diakses oleh semua belahan manusia. Karena, media yang beragam, maka bentuk komunikasi bisa menyentuh semua aspek kehidupan.

INFORMATION TECHNOLOGY
Teknologi Informasi adalah sebuah system penyampaian informasi yang telah dikemas dengan teknologi. Wikipedia mencatat bahwa Teknologi informasi adalah perpaduan yang ciamik antara system komputerisasi dan informasi. Penyampaian informasi dalam teknologi informasi ini berlangsung dengan cepat. Selain itu, juga mengalami proses penyampaian melalui media yang beragam. Teknologi informasi tidak hanya berbicara tentang internet saja, tetapi, semua alat yang memudahkan manusia dalam menggunakan ataupun menyampaikan informasi.
Sejarah juga mencatat bahwa awal mula adanya teknologi informasi adalah bermula dari pertukaran informasi antar manusia. Awal mulanya, melalui bahasa verbal, berlanjut pada penemuan alphabet, sehingga mengalami transformasi yang cukup signifikan sehingga mampu menjadi system yang cepat dan ekonomis melalui media saat ini.

INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY
Apabila kita berbicara tentang teknologi informasi, maka kita tidak bisa terlepas dari teknologi informasi juga teknologi komunikasi. Karena, teknologi informasi dan komunikasi ini salingberkaitan. Maka, kemunculan dari teknologi informasi komunikasi ini merupakan kolaborasi antara system informasi berupa pengolahan data (input-output) dan proses komunikasi yang diwujudkan dalam bentuk perpindahan. Perpindahan disini menurut Wikipedia Indonesia, proses jalannya informasi dari satu perangkat ke perangkat lain. Perangkat ini bisa apa saja. Di era digital sekarang ini, handphone, internet, dan beberapa alat digital lainnya. Sejarah terbentuknya teknologi informasi komunikasi di Indonesia sendiri. Menurut Wikipedia Indonesia lagi, dikarenakan adanya konsep pembelajaran teknologi yang berupa computer ini. Namun, semakin majunya zaman, maka berkembanglah bentuk praktis dari semua kegiatan yang dilakukan oleh computer. Berupa proses informasi yang nantinya menyebabkan adanya komunikasi yang dikemas secara teknologi.

INFORMATION COMMUNICATION COLLABORATION INFORMATION
Pada bab terakhir ini, tidak ada sumber pasti yang menjelaskan terperinci tentang ICCT ini. Tetapi, yang jelas, ICCT ini adalah sebuah bentuk proyeksi masa depan teknologi kita. Kolaborasi antara bentuk sharing informasi dan komunikasi yang memungkinan para penggunanya mencapai tingkatan efektivitas dan ekonomis yang lebih lagi dibandingkan saat ini.

Kamis, 21 Juni 2012

Reformasi disegala Sektor


Rezim soeharto memang berhasil selesai. Tapi perubahan belum terpenuhi. Ada agenda yang terlewatkan dari cita cita reformasi. Terwujudnya demokrasi yang sebenar-benarnya. Bukan hanya sekedar kebebasan. Tetapi, selarasnya antara hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Seharto memang berhasil tumbang. Tapi Indonesia masih belum bisa menemukan bentuk nya. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya aksi korupsi secara terang terangan, masih terjadi bentrok antar golongan, sikap masyarakat yang semakin apatis, dan stigma politik adalah buruk masih menjadi gunjingan ditataran grassroot.
 Seakan masih menapaki masa pubernya. Pancasila masih belum bisa terinternalisasi di setiap hati para rakyatnya. Hal ini disebabkan konstitusi kita masih produk imitasi dari barat. Dari Negara-negara lain. Yang, notabene belum tentu cocok dengan kultur masyarakat Indonesia. Selain factor eksternal ini. Factor internal adalah factor paling krusial. Yaitu, masyarakat masih terjebak dalam primodial baik agama maupun suku. Bhineka tunggal ika memang falsafah bangsa. Tetapi, melihat kondisi social saat ini. Seakan perbedaan malah menjadi suatu hal yang mampu memecah belah rakyat Indonesia.
Melihat keadaan yang semakin pelik. Musti ada langkah baru dalam merebut reformasi dalam arti sebenar-benarnya. Reformasi harus dibentuk dari kesadaran pemuda bangsanya sebagai nahkoda Indonesia. Pemudanya harus sadar, dan harus sembuh dari penyakit apatis akut nya. Bukan lagi berbicara kepentingan golongan. Tetapi, berbicara satu kata dalam kemerdekaan yang sebenar-benarnya.
Reformasi juga harus terjadi di dalam tubuh media. Media sebagai pendidik masyarakat harus mampu memposisikan dirinya sebagai lembaga independent. Ditengah privatisasi media oleh para konglomerat. Menjadi tantangan media untuk mampu lepas dari bayang baying persaingan oplah. Etika dan prinsip jurnalistik harus dipegang teguh dalam menyampaikan pendidikan kepada masyarakat.
Sehingga bentuk masyarakat yang sadar akan kondisi sosialnya mampu tercipta, masyarakat harus mampu menjadi counter pemerintah, agar terciptanya kesadaran dalam tubuh pemerintah juga bahwa pemerintah bukan lagi sebagai the power of system tetapi menjadi support of system. Kedaulatan ditangan rakyat masih harus di elukan hingga detik ini.[]

Pemuda Islam di tengah Globalisasi


Perputaran roda kehidupan terus bergulir dengan cepatnya. Sehingga tiada terasa telah mengantarkan umat manusia dari tatanan kehidupan tradisional ke tatanan hidup yang lebih modern. Sering kita sebut wacana baru ini sebagai Globalisasi. Cepatnya alat komunikasi,tarnsportasi dan informasi membuat aneka ragam pesan mampu disampaikan dalam hanya hitungan menit bahkan detik.
Apabila kita menelisik lebih jauh makna dari globalisasi adalah majunya zaman menjadi serba instan. Memang banyak pro kontra akan hal ini. Apabila bumi,zaman sudah memasuki era globalisasi entah suatu kemajuan atau kemunduran. Tapi yang pasti, masyarakat menjadi terbiasa dengan budaya instan. Tentu sama dengan halnya sebuah perkara lainnya. Setiap perkara memiliki aspek postif dan negatifnya.
Globalisasi yang identik dengan masuknya budaya barat dengan masif nya sering kali malah dijadikan apologi bagi sebagian kalangan untuk menutupi kekurangan mereka. Contoh, seseorang yang jelas jelas menentang barat dan mengkafirkan orang muslim yang mengikutinya. Saya pikir terlalu naif apabila kita berparadigma seperti itu. Apa yang salah dengan budaya barat? Apabila yang tidak bisa memfilternya adalah kita. Mungkin bagian ini bisa dimasukan kedalam sisi negatifnya dari era globalisasi.
Sisi negatif tentu saja bukan menajdi penghambat para pemuda islam yang seyogyanya bergerak dalam era ini. Bukan untuk memerangi saya pikir, namun, bagaimana mampu mengambil peran di tengah era ini. Tetap menjadi pemuda yang open minded, mampu menghargai perbedaan, mampu sadar akan kemajuan zaman. Serta tidak melupakan ruh islam yang rahmatan lil alamin, tetap menjunjung tinggi iman,islam, dan ikhsan.
Lalu apa yang bisa dilakukan sebagai pemuda muslim ditengah era globalisasi ini? Pertanyaan yang mungkin sama dibenak para pemuda saat ini. Di tengah kondisi moral masyarakat yang mulai turun. Namun, kita tetap harus bisa bersikap arif dalam memfilter ilmu. Seringkali pemuda islam malah salah berfikir. Pemuda islam fundamentalis contohnya, yang menentang globalisasi yang biasa di bekengi oleh amerika. Sehingga ia membenci amerika. Dan melakukan jihad bom diri sebagai jalan menuju surganya Allah. Saya fikir Allah pun tidak pernah menyuruh kita sebagai umat muslim untuk saling membunuh. Allah tidak pernah sekalipun mengatakan bahwa jihad melalui bom bunuh diri akan dijamin surga.
Pemuda islam saat ini terlalu miris keadaannya. Segmentasi tersebut mampu dibelah menjadi dua secara nyata. Beriman-tapi salah pengertian. Tidak beriman-dan tidak mau tau. Menjadi penyakit didalam tubuh islam sendiri. Menjadi tugas bagi seluruh pemuda untuk mengembangkan islam. Namun, melihat realitas yang ada? Apakah masih bisa pemuda saat ini dijadikan jaminan akan membawa islam ke arah yang lebih baik.
Pemuda di tengah globalisasi harusnya mampu melihat peluang, berjihad lah sesuai dengan logika apabila tidak suka dengan amerika. Karena, mereka berperan dalam globalisasi dengan logika. Tancapkanlah islam sebagai landasan utama dihati dan fikiran apabila memang islam lah yang kau yakini sebagai agent perubahan zaman. Masuklah dalam seluruh lapisan masyarakat dengan sadar akan kebutuhannya. Ambilah peran dari semua lini, dengan terus saling mengingatkan amar ma’ruf nahi mungkar sesama umat muslim. Dan tunjukanlah pergulatan yang elegan apabila memang rasa kompetisi mampu membakar semangat jihad.
Bukan penulis tidak yakin akan apa yang terjadi didalam tubuh islam. Namun, pemuda adalah tonggak bangsa. Pemuda yang seharusnya mampu menjadi figure islam, yang mapu berdiri di barisan paling depan dengan segenap ilmu. Yang mampu tampil elegan ditengah permasalahan. Bukan malah yang menghujat globalisasi dan amerika. Bukan yang melakukan hal bodoh dengan bom bunuh dirinya. Hidup akan jauh lebih bermakna, dan akan lebih mampu melakukan kontribusi banyak untuk islam apabila saat ini pemuda yang telah mati karena bom bunuh diri masih berdiri disni sebagai pilar islam. []

Lady Gaga, Dangdut Koplo, dan Budaya Indonesia


Rencana konser Lady gaga yang akan berlangsung 3 juni silam menuai berbagai respon. Beberapa pihak menolak kedatangan artis sensasional ini. Alasan yang timbul pun berbagai macam, dari mulai track record Lady gaga yang selalu tampil erotis di atas panggung, hingga klaim yang disematkan ke Lady Gaga bahwa ia adalah ratu iblis. Seiring dengan maraknya pro kontra tentang konser Lady gaga, ada hal yang paling menarik untuk di telusuri, yaitu tentang, konser lady gaga yang dibanding bandingkan dengan erotisme dangdut koplo.

Beberapa pihak menyatakan bahwa konser lady gaga tidak pantas dipertontonkan di Indonesia, karena tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Mirisnya ada pihak yang menyatakan setuju akan rencana tetap berlangsungnya konser lady gaga ini dengan membandingkan budaya dangdut koplo yang dianggap sama erotisnya dengan konser lady gaga.

Berbicara mengenai erotis. Memang tidak akan pernah selesai. Pembatasan kata erotis pun tidak pernah terdefinisi dengan jelas. Dalam ranah seni, erotisme adalah hal yang absurd. Bahkan telanjang bulat, atau pun tarian yang sering dibilang ‘erotis’ dalam ranah seni tidak pernah meributkan hal tersebut. Tetapi dalam kasus ini penyamaan rata tidak bisa dilakukan antara lady gaga dan dangdut koplo.

Dari segi sosiologis. Dangdut koplo adalah hiburan rakyat. Yang mampu mengakomodir rakyat ditengah hingar binger budaya modernism yang sekarang sedang gandrung di layar kaca. Sedangkan lady gaga hanya mampu diakomodir oleh masyarakat kelas menengah. Yang notabene, masyarakat yang apatis dan sasaran empuk untuk menghabiskan hasil konsumerisme (baca:hedonis).

Sejarah keberadaan dangdut pun menjadi pertimbangan besar mengapa dangdut tetap bertahan. Sebelum maraknya budaya MTV hingga postmodern saat ini. Dangdut adalah hiburan rakyat yang murah meriah, dan mampu menjadi penawar luka rakyat. Tetapi, bagaimana dengan lady gaga? Sikap yang diambil oleh kelompok penolak konser ini akan lebih bijak dan rasional apabila dengan alasan mempertahankan ke asrian budaya Indonesia. Tapi sesempit itukah dalam merasionalisasikan budaya.

Namun, fenomena ini menjadi hal yang miris apabila kita melihat dari kacamata feminism. Bagaimana saat ini posisi perempuan benar benar mampu di eksploitasi oleh para penguasa. Hal yang sama menimpa antara lady gaga dan para biduan koplo ini. Ibarat hanya demi sesuap nasi, para wanita ini harus menjual tubuhnya sebagai objek pemuas. Hal hal yang lebih krusial ini yang seharusnya mampu menjadi sorotan berbagai pihak. Dari pada harus menghakimi orang dengan klaim ini itu.

Masyarakat seharusnya mampu berbenah sendiri. Media kali ini benar benar berhasil menghegemoni masyarakat. Secara tidak langsung pendidikan yang lebih efektif adalah pendidikan yang dilakukan oleh media massa lewat sekotak layar kaca berwarna. Yang hamper setiap hari mengekspose kebobrokan bangsa. Hingga apatisme dan keputus asaan meliputi masyarakat.

Masyarakat harus tetap wasada dan cerdas dalam mengamati pemberitaan yang ada di media massa. Maraknya pemberitaan tentang lady gaga semata mata hanyalah pengalihan isu semata dari isu isu krusial yang seharusnya mampu diselesaikan oleh penguasa.[]

[Dimuat: Radar Jogja -Lupa tanggal berapa]

Rabu, 13 Juni 2012

Belajar Memutuskan *Lemper Isi Tai

Well, hari ini sebenernya sangat complicated. rencana yang udah gue susun rapih dari kemarin. harus buyar. Ada banyak penyebab. Pertama, sms dari pak qurnia yang akhirnya mau ketemu gue jam 12. jelas ini bikin buyar. Gue agak inferior ya, lebih tepatnya speechless setelah ngadep blog. banyak banget yang meluap luap di otak. tapi raga dan jiwa sudah terlanjur lelah.. *ceileeh.

Intinya, hari ini gue banyak belajar soal mengambil keputusan. Hidup itu emang banyak dihadapkan kepada pilihan. Pilihan yang sebenernya juga membuat bingung. kadang pilihan berbanding lurus rumitnya sama kesempatan. kesempatan kan gak pernah dateng dua kali ya men.. tapi pilihan selalu saja membuat ribet semuanya. Kadang pingin banget deh menghujat hujat keadaan yang seakan gak pernah mau berdamai sama kita. BUT THE FACT! mau bibir lo nyonyor nyalahin keadaan. itu gak akan ngerubah apapun. apapun men. serius.

Adanya, lo semakin terpuruk. kaya gue sekarang. Mencoba curhat sama mas pacar. dia malah ikut bingung. bagusnya dia menenangkan gue dengan jurus supernya. ngelus ngelus kepala gue. *akting kucing . Gak, bukan. gue lebih bisa tenang dan nyaman kalo ada yang ngelus ngelus kepala gue..

And then, kelanjutan cerita terhenti di kepala gue yang akhirnya gak tau mau mengurai dari mana akar permasalahan hari ini.

Pertama, ceritanyaaaaaa... gue seneng banget dapet sms dari mba aning dari gradien mediatama yang ngajakin diskusi masalah editing. sangking geernya gue. gue kira ini adalah something spesial, berkelanjutan dengan CV dan lamaran kerja (absurd) yang gue kirim kemarin. EHH, ternyata emang gue raja geer. itu sebenernya sekedar sharing aja masalah editor. singkat cerita. Sharingnya asiiik banget!!! banget! cuma yang bikin kampret itu tadi. gue mulai gak tenang karena sebelum gue berangkat gue dapet sms dari pak qurnia janjian meeen..

Gw langsung mencret! *oh salah. gw langsung nyetel lagu galau. ditambah efek hujan badai katrina.Secara, ketemu qurnia juga sangat akan berpengaruh sama keberlangsungan BERITA GUE! akhirnya dengan berat hati dan otak udah keluar asep sangking bingungnya. gue sms mba moon. minta diwakilkan. selesai sih. meninggalkan luka.

yang bikin gue nyesek selanjutnya adalah. Euforia gue soal nyokap. Tau doooongs ya nyokap?! gw takuut banget dia marah. serius. jadi dengan goblok setengah mampus gue malah pulang dari gradien ditengah acara yang belum selesai!!!! SEE? HOW STUPID I AM?!

Jadinya gue ngerasa gak dapet apa apa. gue buru buru pulang karena ngeliat jam udah jam 1 dan gue harus ke kantor tupperware bangkee! sampe sana.. alamakjang yang namanya emak emak, pada klojotan di lantai. *rame intintya. yang membuat gue langsung ilfil. Sejurus dengan itu, waktu juga semakin gak bisa diajak damai. setengah dua sudah berbunyi. klonteng klonteng. Tata turun dari kereta kudanya *maksud gue prameks . Kita emang udah buat janji. buat ketemuan dan ngobrol bareng..

Diantara semua kegiatan. minimal. cuma pas ketemu tata sama doni aja yang kelaksanaaa. sisanya. kaya lemper isi tai. KACAU!

Lemahnya gue adalah, gue gak bisa mengontrol diri gue kedalam sebuah keadaan yang tenang. gue selalu gak confident kalo melakukan satu kesalahan. yang membuat gue tanpa sadar melakukan hal hal untuk memperbaiki kesalahan gue. tapi keliatan gue semakin FREAK!

Intinya lagi, well... gue hampir aja putus asa dan nangis di bawah shower. *keran. karena gue gak punya showeer. BUKAN! Intiinya gue hopeless lah sama keadaan *terkadang.

Gw harus masih banyak belajar bagaimana memanfaatkan waktu, make decision, and.. stay cool. -______-

Jumat, 08 Juni 2012

Perempuan Multidimensi


Menjadi Perempuan hakekatnya adalah anugrah dari yang Maha Esa. Perempuan dilahirkan kodratinya adalah makhluk yang paling mulia karena mampu menjadi jembatan bagi keberlangsungan hidup manusia. Tanpa perempuan, tidak ada regenerasi, tidak ada para pakar ekonomi,politik,social dsb. Perempuan adalah makhluk yang diciptakan oleh yang Kuasa sebagai nokhta kehidupan yang sangat krusial. Perempuan kodratnya adalah melahirkan,menyusui,menstruasi. Tetapi bukan hal yang tabu apabila kita bicara tentang perempuan yang mampu menempatkan dirinya sebagai perempuan yang multidimensi.
Menjadi perempuan yang multidimensi seringkali disalah sartikan sebagai perempuan yang terkonstruk dari barat. Maraknya wacana feminisme khususnya di Indonesia seringkali masih menjadi stereotype oleh masyarakat sekitar. Bahwa feminis adalah kelompok lesbian, atau pemberontak laki-laki. Padahal, wacana feminism tidak berhenti hanya sampai tataran itu.
Istilah feminisme sering menimbulkan prasangka, stigma, stereotype pada dasarnya lebih disebabkan oleh kurangnya pemahaman mengenai arti feminisme yang sesungguhnya.
Pandangan bahwa feminis datang dari barat adalah salah, tetapi istilah feminis dan konseptualisasi mungkin datang dari Barat bisa dibenarkan. Sejarah feminis telah dimulai pada abad 18 oleh RA Kartini melalui hak yang sama atas pendidikan bagi anak-anak perempuan
Pemahaman atas feminism adalah feminis bukan hanya dimiliki oleh kaum perempuan saja. Kaum laki laki yang berbicara tentang kesetaraan gender, menyadari ketimpangan struktur adalah mereka yang berfikiran feminis. Terlepas ia ingin melebeli dirinya sebagai feminis atau bukan. Ini lah rootness dari pemikiran feminism itu sendiri.
Berada ditengah budaya pop, seringkali kita khususnya para perempuan lupa akan jati diri kita. Mungkin tanpa RA Kartini, kita masih saja menjadi subordinat dalam lingkup interaksi social. Paradigma lama yang menjelaskan tentang posisi wanita yang tidak mampu menjadi superior diatas laki laki mampu dipatahkan oleh RA Kartini. Fakta sejarah telah mengatakan, bahwa keberadaan perempuan dalam kemerdekaan Indonesia adalah sebagai tombak utama munculnya pemikiran bahwa perempuan mampu menjadi multidimensi.
Selayaknya hal ini mampu menjadi pokok pemikiran bagi para perempuan di Indonesia. Ditengah arus feminism yang sering disalah persepsikan. Ditengah budaya pop yang semakin menjamur. Dan ditengah tuntutan fakta sejarah. Kini perempuan Indonesia memiliki satu pijakan baru yang harus dititinya. Bukan lagi membicarakan siapa dan apa yang lebih berhak atas perempuan. Tapi, bagaimana perempuan mampu memposisikan dirinya sebagai perempuan yang multidimensi. Mampu membagi ruang antara yang kodrati dan tidak kodrati.
Perempuan multidimensi adalah perempuan yang mampu menempatkan dirinya secara fleksible. Bukan lagi berbicara tentang perempuan yang mampu atau tidaknya menjadi superior seperti laki laki. Namun, perempuan yang mampu menjadi penopang keberlangsungan hidup. Bukan lagi membicarakan perempuan yang hanya berkutat di dapur, atau perempuan yang menghamba pada karir. Namun, perempuan multidimensi adalah perempuan yang mampu menempatkan dirinya sebagai perempuan sesuai hak dan kewajibannya.
RA Kartini mungkin tidak berharap bahwa pemahaman atas perjuangan perempuan disalah artikan. RA Kartini bukan hanya berbicara tentang posisi wanita dimata social. Tetapi pesan yang terinternalisasi dalam tulisan tulisannya adalah perempuan yang mampu mengerti posisinya. Yang mampu menjadi ibu yang baik serta perempuan yang membangun bangsa.[]

Rabu, 06 Juni 2012

20 Day 1

Tiba tiba ditengah renungan gue menapaki hari baru di tahun yang ke dua puluh, gue merasa bahwa gue sekaranag ini dala kondisi yang benar-benar bukan gue. Bukan gak sadar juga si, tapi lebih kepada.. gue kehilangan sense, kehilangan rasa wise gue. Sekian banyak benturan yang akhirnya menyelimuti kehidupan gue akhir akhir ini -tepatnya musim kuliah- -setelah gue memutuskan out dari pondok- -saat semua complaining gue mulai terpenuhi- gw ngerasa malah stagnan. Gw ngerasa perjuangan gue untuk mendapatkan apa yang gue cita-citakan gak sehebat dulu...

Iyaaa.. gue sangat bersyukur dengan kesempatan yang gue punya sekarang. Tapi, kadang ini ngebuat gue jadi merasa manja. manja sama badan, manja sama keadaan. Kalau dulu kebanyakan compalining, sekarang kebanyakan tolerate sama keluhan keluhan kecil..

Over all, contoh case, tadi gue bener bener ngeblank wawancara sama dekan syariah -gue lagi ngangkat masalah FEBI- dan sampe sekarang juga ngeblank. Otak pun juga mandek gak tau mau dibawa kemana arah tulisan gue buat minggu depan. -setidaknya ada dua, harjo sama radar- . Ini ngebuat gue merasa sangat bodoh.

Sejauh ini... gw sangat ingin menyindiri, talk to heart, hear my brain, dan mencari solusi dari ketidaksadaran gue kali ini. Ooooh tuhaaan..

Berkah mu memang luar biasa. Sampe saya pusing bagaimana harus bersikap.

Tetooot!

Selasa, 05 Juni 2012

20 !

dan.. akhirnya 20 tahun sudah. Ini SERIUS. Gue pusing! pusing banget... ya allah.. over all, gw sangat bersyukur dengan kesempatan yang udah tuhan kasih buat gue di umur gue yang 20 ini. tapi, jelas gue mikir. gue sadar..

gak tau ya, gue ternyata emang bener bener belum bisa apa apa diangka segini, masih sering nyusahin orang tua, masih suka nyakitin orang lain, masih susah ngendaliin emosi, masih labil disegala aspek. Jati diri memang mungkin sudah gw dapet. tapi, soal habit. Ini masih menjadi soal.

Gw harus segera bebenah. Bukan lagi untuk main main. bukan lagi untuk memaklumi segala kelemahan. bukan lagi complaining sana sini, harus bertanggung jawab, sama diri sendiri...

GW PINGIN TERIAK!!!!

Intinya adalah.. 20 itu berubah. 20 itu.. pokoknya.. *speechless*

Rabu, 16 Mei 2012

Sense of sastra gue ilang

Gak ngerti ya.. semalem itu gue terbersit buat bikin novel setelah gue baca NU Studies.. tapi gue putuuuss asa. soalnya sense of sastra gue ilaaang!

Kamis, 03 Mei 2012

Gak tau lah ya..

Pejuangan beberapa bulan ini keluar juga hasilnya.. dan.. gue gagal. gak ngerti juga kenapa. Hopeless.. Jelas lah ya.. tapi gue ngerti lah kenapa jadi kaya gini.. Tulisannya yang gw bikin tuh gak pake pertimbangan panjang. Grammar ancur lebur, Ide nya juga gak fokus, Setelah gue liat lagi tulisannya gue.. Ngawu ngawu banget. -..- Pantees laah..


Cerita Soal May Day


Tahun ke dua gue merayakan may day. Bareng sama kawan kawan FPPI, AJI, PPMI, juga ABY. Ada yang beda di tahun ini. Gw merasa perspektif gue tentang buruh menjadi lebih kompleks. Ditahun awal gue masih merasa ada pertentangan, tentang posisi buruh dan soal layak dan tidak layak nya upah. Tapi, ditahun ke dua ini. Gw merasa. Bahwa, buruh adalah kaum yang harus diperjuangkan. Bukan lagi hanya membahas soal SJSN, Kelayakan Upah, atau Outshourching sekalipun. Tetapi, gue disini semakin sadar tentang memanusiakan manusia.
Mengapa pada akhirnya gue semakin semangat buat belajar masalah filsafat kiri, terutama soal Marxis. Karena menurut gue pejuang beneran soal Buruh adalah Marx. Finnaly, dia berhasil loh mengangkat derajat buruh sampe sampe menjadikan 1 may sebagai hari buruh.
Ada kisah agak miris tadi, ceritanya gue ngasih surat izin ke Pak jaya hadis. Gue gak tu pasti ya, dia maksudnya apa. Dia tuh pas gue ngasih surat izin. Masa bilang. Saya biasa saja tuh hari buruh. Rasanya kalo ada golok samping gue. Mau gue bacok jadi tujuh. Maksudnya apa coba..?


Rabu, 25 April 2012

Adele; Turning Tables

Close enough to start a war
All that I have is on the floor
God only knows what we're fighting for
All that I say, you always say more

I can't keep up with your turning tables
Under your thumb I can't breathe

So, I won't let you close enough to hurt me
No, I won't rescue you to just desert me
I can't give you the heart you think you gave me
It's time to say goodbye to turning tables
To turning tables

Under haunted skies I see you (ooh)
Where love is lost your ghost is found
I braved a hundred storms to leave you
As hard as you try, no, I will never be knocked down

I can't keep up with your turning tables
Under your thumb I can't breathe

So, I won't let you close enough to hurt me,
No, I won't rescue you to just desert me
I can't give you the heart you think you gave me
It's time to say goodbye to turning tables
Turning tables

Next time I'll be braver
I'll be my own savior
When the thunder calls for me
Next time I'll be braver
I'll be my own savior
Standing on my own two feet

I won't let you close enough to hurt me,
No, I won't rescue you to just desert me
I can't give you the heart you think you gave me
It's time to say goodbye to turning tables
To turning tables
Turning tables, yeah
Turning, oh

Senin, 23 April 2012

Soal langkah kedepan


Kemarin sempet ngobrol setelah kelas reporting. Ada beberapa anak angkatan atas dan dosen yang cukup cees sama gue. Bu Nadhiro, cerita tentang pengalaman pratikum media di semester 7 besok. Gw jujur semangat buat ngadepin praktikum media ini. Excited banget! Hehe.. Ada beberapa anak angkatan atas cerita. Bahwa emang pas praktikum media ini lah kesempatan emas buat kita magang di media. Dalam hal ini emang gw prefer dari awal buat di Media cetak. Mimpi gue terbesar adalah gue bisa magang di Jakarta Post atau ANTARA. Well, dari proses magang itu, kalo kinerja kita keren. Kita bisa ngelanjutin sebagai pijakan kita selanjutnya setelah lulus men. Walaupun, gue emang tetep mau ngelanjutin s2 dulu di luar.
Persiapan itu, harus gue siapin dari sekarang. Dari beberapa kegagalan dan kesalahan gue selagi muda dulu. Gue jadi agak worried sama keputusan keputusan penting di hidup gue. Dan ini juga yang mungkin bikin gue banyak mengambil langkah langkah lebih carefull. So far, gue tetep intan yang sukaaa banget sama yang namanya tantangan dan hal baru. Emang jogja membawa efek buat diri gue secara gak langsung. Gue terbiasa dengan kkultur jogja yang pastinya beda banget sama Jakarta. Selama ini, gue sudah banyak melewati fase ya gue rasa. Jadi, mungkin gue juga musti mempersiapkan mental. Menggali lagi mental yang mungkin selama ini sudah mulai menumpul. Dan.. yah. Siap dengan hiruk pikuk Jakarta.
Gue serius gak sabar buat keluar dari comfort zone gue.. dan gue menunggu waktu yang tepat. Mungkin praktikum media ini cara yang tepat. Gue bisa melihat sejauh mana kaki gue bisa dan berani melangkah keluar.
J I’m a superwomen.

Jumat, 20 April 2012

Saat Gue tak Lagi Menjadi Orang Lucu

Ada satu hal yang bikin gue tertarik minggu minggu ini. Ada tawaran buat jadi editor freelance buat buku comedi. Jujur gue kaget. Kenapa juga tawaran itu jatuh disaat gue merasa diri gue tidak selucu dahulu (walaupun dulu pun gue gak lucu) seriusan. gak ngerti apa yang harus gue perbuat. Disatu sisi, faktor ekonomi membuat gue jadi menghamba sama kerjaaan yang satu ini. Tapi. sisi lain. Halooo! Sekarang bahkan gue sudah menjadi manusia paling garing sepanjang abad! seriusan! Gue ngerasa gak PD sama sekali dengan diri gue yang sekarang. semua serba cekak. hahaha.. 

Syarat yang diminta juga gak aneh aneh dari penerbit. Cuma disuruh ngirim CV sama contoh tulisan 5 paragraf. (dengan efek lagu horor volume full) gue bingung. Berhenti bernafas untuk beberapa saat. SUSAAAAH MEEEN! 

Satu hal yang gue pahami adalah. Loe gak akan menjadi LUCU kalo lo MEMBUAT LOE MENJADI LUCU. Sumpaah! itu akan kaya freak! huhuh.. Gw pingin banget.. serius.. gue butuh energi untuk keberlangsungan hidup gue!! tapi.. lagi lagi. gue berkaca di kaca super gede dan super jujur kaya kaca di putri salju.

GUE SUDAH TIDAK LUCU.

Tapi hati gue berkata, faktanya adalah

GUE BUTUH DUIT.

Jadi gimana? Mabook aja dah.

Kamis, 19 April 2012

Spechless di siang bolong

TIBA TIBA gue tertarik lagi dalam kenangan masa SD setelah membaca (lebih tepatnya) melihat kawan lama gue pas SD. karena, faktor paranoid yang sangat besar membelenggu jiwa gue. gue berhenti. dan hanya melihat. Alamakjang.. entah kenapa penyesalan selalu datang terakhir.. dan entah kenapa juga gue gampang banget let it flow.. Hahaha..

Intinya, mengapa sampe sekarang kawan SD gue yang satu itu masih terus menghantui pikiran gue (lebih tepatnya kadang kadang terlintas kalo lagi buka sosial media) cz, he is uniqly. seriusan. Dari fase dia SD dan sekarang gue liat dia yang statusnya adalah anak Kuliahan. IT'S DANGEROUS! untungnya gue masih cinta sama my lovely husband.. jadi gue cuma sekedar "wow" dan akhirnya spechless..

Kenapa ya tuhan menciptakan manusia se (____) gue gak tau menggambarkan dia kaya apa. Ganteng, lumayan, lebih tepatnya keren. lebih tepatnya lagi antik. Dan ini yang bikin gue suka dari dia (suka dalam arti, prefer, uhmm.. bikin gue tertarik) adalah sikapnya dia yang COOL. Sosok cool.

Gw mau upload fotonya sebenernya..
tapi..


saya mengurungkan niat.

gue kasih linknya aja..

COOL

Rabu, 18 April 2012

Tentang Bangsa yang Pragmatis

Saya sebenarnya juga tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan bangsa ini. Masyarakatnya semakin pragmatis. Saya juga tidak munafik lah. terkadang pragmatis itu muncul di benak manusia. Karena, hakekatnya manusia adalah makhluk yang dipenuhi hawa nafsu. Tapi, saya sendiri malu apabila pragmatis tapi tidak memberi kontribusi lebih. Ini yang saya bilang pecundang.

Jumat, 13 April 2012

Skripsi Terbit, Plagiasi Terkikis


Munculnya surat edaran DIRJEN DIKTI (Direktorat Pendidikan Tinggi) nomer 152/E/T/2012 tanggal 27 Januari 2012 tentang penerbitan karya ilmiah kedalam jurnal ilmiah menuai banyak respon. Beberapa rector universitas ternama tidak setuju akan hal ini dikarenakan menurut mereka jumlah jurnal ilmiah tidak sebanding dengan lulusan yang dikeluarkan oleh universitas setiap tahunnya. Padahal alasan pemerintah meluncurkan peraturan ini dengan pertimbangan hasil karya ilmiah mahasiswa dianggap masih rendah.
Fakta dilapangan budaya plagiasi sudah menjadi lumut dikalangan mahasiswa saat ini. Dengan kemajuan teknologi mahasiswa saat ini dengan mudah dapat mendapatkan apa saja lewat internet. Hanya menulis keyword di mesin pencari, bias menghasilkan 1000 sampai 5000 sumber terkait. Sayangnya, kemajuan teknologi ini tidak dibarengi oleh mental positif dari mahasiswa.
Salah satu tri dharma perguruan tinggi bahkan berbicara salah satu kewajiban mahasiswa adalah penelitian. Kita tidak bias mengartikan sempit penelitian ini. Tugas ringan seperti buat makalah bila kita bersikap bijak itu juga membutuhkan sebuah riset kecil. Dan yang menjadi goal dari seluruh mahasiswa adalah skripsi,dan hal tersebut juga mengandung unsure penelitian. Sayangnya, budaya penelitian lagi-lagi bukan hal yang begitu menarik. Budaya pop, mall terlanjur menghegemoni mahasiswa. Sehingga membentuk karakter followers dan instan. Akhirnya membuat mahasiswa buntu otaknya dan budaya copas (copy paste) kian melekat.
Terlepas dari pro kontra antara rector dan pejabat pemerintah. Ini seharusnya bias disikapi oleh mahasiswa dengan siap. Apabila beberapa rector mengatakan bahwa jurnal ilmiah jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah lulusan mahasiswa setiap tahunnya, ini bukan hal yang sulit untuk diwujudkan. Tulisan mahasiswa bias dibuat jurnal terbitan kampus dengan memakai standart nasional atau bahkan internasional. Selain itu, mahasiswa seharusnya mampu menyerap ini menjadi sebuah ajang kompetisi untuk melihat seberapa mampu ia mempertanggung jawabkan rumpun keilmuannya.
Dengan adanya peraturan seperti ini jelas akan menekan angka plagiasi dijajaran mahasiswa. Walaupun hal ini tidak bias dirasakan secara instan hasilnya. Namun, peraturan ini mampu menjewer mahasiswa plagiasi. Karena, semakin banyak mahasiswa yang bermental plagiasi jelas ini menunjukan bahwa output mahasiswa Indonesia tidak bias dipertanggung jawabkan.
Membiasakan diri untuk terus ingin tahu, dan bermental innovator akan banyak membantu mahasiswa dalam menerapkan rumpun keilmuannya. Mahasiswa yang dianggap pregtisius bagi masyarakat tentu mempunyai tanggung jawab besar terhadap kelanjutan bangsa ini, lalu akan jadi apa Indonesia kalau mahasiswanya saja tidak siap, hanya untuk menerbitkan skripsinya kedalam jurnal ilmiah. Ini menandakan bahwa mahasiswa tak mampu bersaing. Dan nasib bangsa akan terus bobrok.[]

HARUSNYA KITA BIJAK MENYIKAPI FENOMENA ALAY


Seringkali kita terjebak dalam streotipe general tanpa kita tahu maksud dari paradigm tersebut. Alay. Predikat yang sering melekat disebagian orang yang menurut para ‘anti alay’ adalah orang yang norak, kampungan, dan tidak up to date. Kita pun sering tanpa sadar mencap seseorang alay tanpa tahu batasan alay, tanpa tahu apa makna mendasar dari alay.
Alay adalah kepanjangan dari anak layangan. Penulis pun tidak mampu menemukan kapan dan siapa yang mencetuskan kalimat ini. Alay yang booming ditahun 2000an semakin kesini semakin mendeskriditkan golongan. Predikat alay sering sekali di sematkan pada golongan menengah kebawah. Padahal, menurut penulis alay adalah suatu fase. Alay yang sering kali saat ini malah dijadikan bahan olokan pada dasarnya pernah dilakukan oleh setiap orang.
Seringkali Alay diberikan ciri cirri sebagai berikut: 1. Huruf ketikan sms besar kecil dan dipadukan dengan angka. 2. Apabila mengetik sms ada unsure hiperbola alphabet disana. Contoh: cemunguuudh kakaks (Semangat kakak), kMu Lgy d5na? (kamu lagi dimana?) dsb. 3. Tabrak warna seringkali juga dijadikan trend di kalangan alay. 4. Alay juga seringkali dihubungkan dengan prilaku yang hiperaktif.
Dari mana alay berasal? Penulis mencoba flashback kebelakang. Bukan bermaksud untuk menjudge salah satu provider. Namun, jelas masih di ingat dibenak kawan kawan pastinya. Bahwa salah satu provider handphone pada saat itu mempopulerkan gaya sms gede kecil dengan paduan angka dan huruf, seolah membuat trend baru di dunia remaja sembari menawarkan salah satu produk paket smsnya. Sontak, hal itu langsung membumi ditengah para remaja.
Kemudian, yang paling massif dan dapat dijadikan bukti nyata adalah perkembangan jejaring sosial di Indonesia. Masih teringat dengan eksistensi Friendster, pada masanya. Friendster adalah trobosan jejaring sosial pertama yang langsung mencapai rating tertinggi dalam jangka waktu beberapa tahun di Indonesia, lalu, muncullah facebook sebagai dinamika baru. Dan friendster lambat laun di tinggalkan. Hingga para remaja yang masih berkutat difriensdter dibilang alay, gak gaul, dsb. Setelah Twitter hadir. Para pemakai facebook pun yang berimigrasi ke twitter menganggap bahwa facebook menjadi wadahnya orang-orang lain.
Kita tidak bisa mendeskreditkan alay sebagai sebuah virus yang harus dijauhi. Sekali lagi, karena semua orang pasti pernah alay. Dan itu wajar. Sekali lagi pula, karena hal itu adalah sebuah proses menuju kedewasaan. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi alay. Atau pernah alay. Pertama, proses pendewasaan. Alay lekat sekali dengan para remaja. Karena, remaja pada dasarnya sedang mencari jati diri, menunjukan eksistensinya bahwa ia ada. Maka, ia berprilaku yang sering kali dicap alay. Contoh prilakunya dengan nama pengguna di facebook, atau gaya sms antar sebayanya. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Ini adalah sebuah fase yang mungkin dan bisa saja dilalui oleh orang lain.
Kedua,faktor lingkungan dan ekonomi sosial. Pada salah satu stasiun tv yang menayangkan acara musik setiap pagi, bisa kita lihat bersama ada beberapa penonton yang bergaya dengan gaya yang sama setiap harinya. Dan kelompok ini biasanya yang disebut alay. Terlalu cepat kita menyematkan predikat alay terhadap orang. Apabila kita bisa berfikir lebih jauh lagi, apa yang salah dengan peran itu, dibalik itu semua, dibalik gaya dan jogetnnya ditelevisi yang sering kita anggap alay. Mereka melakukan seperti itu karena mendapat bayaran, untuk menyambung hidupnya. Toh,buktinya acara itu juga tetap bertahan sampai sekarang itu membuktikan bahwa acara itu juga diminati oleh masyarakat. Sayangnya kaum ‘non-alay’ atau biasanya mereka yang berada di kelas menengah keatas tidak melihat alay dari segi yang ini. Mereka mengaggap bahwa alay adalah salah stau kelas yang tidak bisa melebur bersama, dan hanya dimiliki oleh kalangan menengah kebawah.
Ketiga,faktor media massa, seperti yang sudah penulis uraikan diatas. Bahwa media massa sangat berpengaruh dalam pergesaran budaya apalagi ditengah kultur masyarakat indonesia yang konsumerisme dan bermental followers. Kultur masyarakat saat ini tidak bisa terlepas dengan perubahan yang dibawa media massa dan public figurenya. Sayangnya public figure yang di jadikan patokan oleh masyarakat adalah artis. Tidak ada masalah dalam hal ini apabila artis pada dasarnya memberikan pengaruh positif. Dibarengi oleh sikap masyarakat yang cerdas. Tidak hanya menerima pengaruh dari media massa secara mentah mentah. Mampu memfilter input dari segala bidang, maka penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan caracter. Agar tidak terus menjadi masyarakt yang konsumerisme dan followers.
Penulis disini bukan ingin menghakimi beberapa pihak, tapi layaknya kita sebagai mahasiswa mampu membuka mata dan sensitifitas untuk semua lini. Sering kali mahasiswa saat ini malah ikut terbawa arus dan merasa statusnya sebagai mahasiswa adalah hal yang pregtisius. Mahasiswa harusnya mampu lebih ilmiah dalam menyikapi fenomena sosial. Bersikap arif dan memberi manfaat bagi bangsa. Bukan malah memarjinalkan kaum alay, atau bahkan menjadikan alay sebagai predikat jelek bagi sebagian orang atau kelompok.
Alay adalah sebuah fase yang mungkin bisa terjadi pada siapapun. Tidak arif penulis kira apabila kita dengan mudahnya mejustifikasi orang tanpa kita melihat sisi lainnya. Karena, sesungguhnya menjustifikasi orang secara sepihak menunjukan kedekatan kita dengan mereka.[]