Rabu, 10 Oktober 2012

About Real Steel


Well, beberapa hari ini, gue emang lagi suka banget nonton film. Selain sebagai pelarian dari rutinitas, ternyata kegiatan gue menonton film jadi salah satu tugas dari dosen gue, exactly, mata kuliahnya sebenernya cybermedia. Overall, gue juga belum begitu paham setelah masuk beberapa kali. Tapi, intinya soal dunia teknologi deh.. Nah, salah satunya guys. Gue ditugasin sama pak dosen gue buat nonton film. Yang ada berbau teknologi terbarukannya. Nah, salah satu film yang gue anggap recommended banget. Real Steel! Chek this out my review.

Real Steel

Film yang dibintangi oleh Hugh Jackman (Siapa yang gak tau hugh jackman lah ya.. dia salah satu actor pria terbaik di panggung perfilman dunia) ini sempat menjadi box office di tahun 2011 silam. Film yang menceritakan tentang pertarungan robot ini mengambil layar kehidupan di era 2020. Saat, tinju manusia mulai meredup, dan penonton ingin pertarungan yang sesungguhnya, di film ini digambarkan tahun 2020 ring tinju bukan lagi untuk manusia. Tetapi memakai robot.
Dalam film ini, Hugh Jackman berperan sebagai Charlie Kenton, mantan petinju ulung yang saat ini bergelut dengan tinju robot. Charlie juga memiliki seorang anak bernama Max Kenton yang sempat terpisah lama. Namun, akhirnya max pada liburan musim ini mengikuti petualangan Charlie dengan robotnya.
Berawal dari beberapa kekalahan dengan robot robotnya. Akhirnya Charlie dan Max menemukan Robot peniru gerakan bernama Atom di tempat pembuangan barang-barang bekas. Mulanya Charlie agak ragu untuk menggunakan Atom pada liga liga tinju. Namun, max dengan bersikeras mulai mengatur Atom menjadi robot kendali. Akhirnya, Charlie dan max mulai membawa Atom untuk bertarung di pertandingan.
Sampai pada akhirnya, Atom ditantang langsung oleh Farra Lemkova, salah satu pemilik dari Robot Zeus yang sangat terkenal di ajang WRB (World Robbot Battle), Zeus dan Atom akhirnya bertanding dengan sengit. Namun, Zeus pun ternyata kewalahan dalam melawan Atom.
Demikian Recap film nya, anyway, film ini bangus banget buat ditonton. Selain buat hiburan. Menurut gue, banyak banget juga pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini. Back to my task, kalo mau ngomongin soal unsure energy terbarukan di film ini. Jelas banyak banget, setiing 2020 yang diambil, semua alat komunikasi sudah makin canggih aja, kalo sekarang bentuk handphone masih penuh dengan chasing dan perangkat perangkatnya. Ditahun 2020 ini digambarkan kalo handphone hanya berupa sebuah lempengan yang mempunyai jaringan. Kayak gambar yang sempet gue ambil dibawah ini:


Gak hanya ini, setting 2020 di film ini juga bukan hanya dari segi telekomunikasi saja, tetapi juga pengendalian robot. Robot pada era sekarang ini masih berukuran minimalis dan berbentuk abstrak ya, (dari beberapa pengalaman gue nonton kontes robot dikampus sebelah) belum ada bentuk robot yang sudah signifikan layaknya di film ini. Pengendaliannya pun masih menggunakan alat yang analog. Namun, film ini menggambarkan hal lain.

You see that, like u playing games but your robot is Real! Yeah, give your hands up for Real Steel!
Ya, gue mengaggumi sekali imajinasi dari sang sutradara dan produser dalam menggarap film ini. Semua dikemas secara apik, dari segi detail tampilan teknologi, sampai alur cerita yang ada mengharu birunya.
Setelah ggue nonton film ini, akhirnya gue juga jadi banyak berfikir. Soal gambaran teknologi kedepan. Apa yang tergambar pada film ini mungkin bisa jadi kenyataan. Semakin berkembangnya teknologi dan zaman. Akhirnya, akan banyak replacement parts yang biasanya dilakukan oleh manusia, menjadi kerja mesin. Amazing!


0 komentar:

Posting Komentar