Hahah, akhirnya gue menelan ludah gue sendiri untuk enggak ikut nyinyir, enggak ikutan jadi mainstream sama isu isu sekarang. Ah, dasarnya gejolak anak muda. Apa yang gak sesuai sama naluri dihantam begitu saja. Begitu juga gue. Belakangan ini banyak banget berdar movement movement yang berbau propaganda. -movement apa yg gak ber-propaganda- begoo! hehe. tapi yang ini maksud gue jadi lebih menjustice sesuatu secara sepihak.
Nah, awalnya gue enggak mau ikut berfikir keras dalam dunia ini. Kurang lebih setelah gue menghabiskan Teologi Pembebasanya Ali Syari'ati. Gue jadi lebih -okelah mungkin yg mainstream sekarang ini memang belum tuntas membaca buku- itu aja. simple sebenarnya.
Tapi kesannya jadi meremehkan ya, maksud gue belum menuntaskan bacaannya adalah. Gue kira, mereka yg masih mainstream ini akhirnya terjebak sama pengertiannya yg masih parsial. Nah, salah salah malah jadi clekopan. yang ujungnya bisa dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu.
NAH, sekarang ini akhirnya gue malah nelen ludah gue sendiri. Gue terlanjur nyelekop di twitter ikutan ngomenin beberapa akun yang anti-liberal.
Oke, pemetaan kita mulai dari sini ya..
Liberal. Gue mencoba untuk tidak textbook dalam mengartikan liberal ini. Karena, salah salah jadinya malah klaim. Posisi nya disini anggaplah kita sama sama sebagai akademisi yang tidak mempunyai tendensius apapun dalam ber-ilmu. setidaknya itu hakikatnya keilmuan. Juga tidak sedang ditunggangi oleh kepentingan apapun.
See,
Konsepsi liberal yang gue paham selama ini adalah sebuah tatanan politik sebuah negara. Ya, sesimple pancasila, sesimple monarki, sesimple demokrasi, sesimple komunis. Nah, setelah itu gue kembali memahami liberal sebagai sebuah ideologi yang didalamnya tidak hanya tentang tatanan politik sebuah negara. Tapi juga, cara pandang, pola pikir dsb.
yang mainstream sekarang ini, ada anak kalimat diawal kata liberal ini. yang disematkan oleh beberapa orang ataupun kelompok. Islam Liberal katakan begitu. Jangan dikira, Katolik Liberal enggak ada loh.. ada juga.. cuma memang gue belum bisa nemu banyak sumber soal ini.
Nah, dari sini.. gue jadi berfikir. ke-liberal-an ini memang sebuah fase yang dilewati oleh fase sosial.
Gue lupa kata siapa.
Tapi begini siklusnya.
Kolonial-Fudamentalis-Kapitalis-Liberalis-Sosialis begitu kira kira fasenya mungkin juga ada beberapa yang terlewat.. yang intinya.. Liberalis, sosialis, kapitalis itu memang sebuah fase perkembangan sosial.
Berawal dari kajian fase tersebut. Kalo bisa dikatakan kita ini sekarang ada di posisi kapitalisme. JELAS SEKALI! Maka, fase selanjutnya liberalis memang pasti terjadi, atau sedang terjadi. ini adalah hasil dari ketidakpuasan manusia pada fase kapitalis ini. Masih terjebaknya manusia sosial pada dua cluster. Proletar dan Borjuis. (Des Kapital-Karl Marx) Istilah kata, siapa juga yg pingin hidupnya terus jadi proletar dan ditindas oleh kaum borjuis.
Akhirnya konsep individualis, yang sangat diusung oleh Liberalisme ini memang gencar dilakukan. Dalam fase konsep individualisme ini bukan sekedar orang menjadi egois dan individualis. Namun, perjuangan hak masing masing manusia menjadi grand tema isu besar liberalisme ini, yang nantinya juga beranjank pada fase sosialis.
(Aduh capek ngetiknya)
Seklumit pendapat gue diatas tadi bisa dipertajam kok lewat beberapa buku yg bagus buat dibaca. Semacam Teologi Pembebasan, PostKolonialisme-Gayatri Spivak, PostModerinisme-Gramsci, Atau mungkin teori teori sosial yg bisa membangun wacana seperti diatas. yg jelas rangkaian itu harus jelas. jangan lompat lompat.
Memasuki inti tulisan ini adalah.
Sekarang inikan lagi menjamur ya isu soal Khilafah Islamiyah, Jaringan Islam Liberal, dan sejenisnya..
Nah, disini benang merahnya gue kira..
yg jadi mainstream sekarang ini ya ini.
yg sempet gue komentarin -yg dari awal gue nahan untuk enggak ikutan komentar- ya ini.
pertarungan antara dua kubu ini.
Simple aja sih : BEGO aja orang orang yg masih disibukan oleh pertentangan ini.
Apalagi yg ikut serta dalam movement ini pemuda muslim anak bangsa yang beragama islam para cendikiawan muda baik NU ataupun Muhammadiyah atau HTI sekalipun.
Mereka apa enggak sadar kalo lagi sama sama di tunggangi sama kepentingan kelompok?
Banyak banget sekarang akun akun bertebaran soal Anti-JIL, UI tanpa JIL, ITB tanpa JIL, UGM tanpa JIL, ada juga akun atop khilafah islamiayah.. dsb. lah.. yang sebenernya annoying banget dan merusak persatuan bangsa kita loh. serius ini!
Sekarang gini deh.. apa juga gitu kan salah JIL?
Mencampur adukan agama dengan liberal, dan sekular? ini udah pada selesai baca JIL belum? udah pada ikut diskusi JIL belum?
Nah, yang ngaku anti khilafah dan sebagainya.. Udah pernah baca sejarah Wahabi belum? udah tau belum konsep Khilafah? Tau secara jelas enggak tuh soal Khilafah, Khalifah nabi dsb?
NAH, pertanyaan kemudian..
Udah pada sampe mana sih ngaji Riyadus Sholihinya? Jalalain? Ihya Ulumudin?
Mengaku bertuhan.. BerRABB, atau jangan jangan kita selama ini cuma terjebak sama doktrinasi kelompok?
Nah loh!
Bahkan bahasa arab aja itu punya cabang ilmu yg banyak.. Balagha, Nahwu , Shorof. itu aja deh.. pada sudah selesai belajar itu , lalu kemudian menafsirkan al-quran sekena'anya..
Kalau saya bilang Ulil Absar Abdalah tidak salah menafsirkan al-quran sesuai tafsrinya ya memang pantas..
Kalau saya juga bilang Hafidz Abdurahman tidak salah menafsirkan al-quran sesuai tafsirannya ya juga memang pantas.
Yang enggak pantas itu pemuda muslim yang terjebak pada doktrin doktrin ini. tanpa memverivikasinya lagi.
Kalau ngaku bertuhan.. berRabb satu.. kenapa kita sebagai pemuda muslim masih aja disibukan dengan urusan parsial kaya gini..
Kita ini kan akademisi. Mahasiswa, harusnya mampu mengintegrasi interkoneksikan Antara Ilmu Sosial, Ilmu agama,
Untuk apa ilmu setinggi langit? Jilbab selebar gorden kalo kita masih belum bisa #TOLERANSI, memahami, dan mampu menerima segala perbedaan?
Harusnya kita sama sama mampu berfikir.. kita ini sedang dirundung banyak cobaan.. sebagai generasi muda mestinya kita ini bersatu, apalagi umat muslim..
Harusnya fikiran kita sama luasnya dengan dunia ini. Lagi-lagi bukan fikiran yg parsial.
Akhirnya tulisannnya gue menjustice juga kan.. ini sudah gue rem dengan segala tenaga..
Tapi, ini yang keluar..
ini yang bisa terluap..
semoga kita sama sama sadar wahai pemuda muslim. pemuda indonesia.
Mari membaca Alam, memaknai diri , dan melaksanakan kata kata.